DKV : Antara Belajar dan Bermain




     Kawan kawan pasti sedikit bingung kenapa di DKV disebutkan antara belajar dan bermain. Alasan utamanya adalah di jurusan DKV ini salah satunya akan mempelajari mengenai Fotografi dan Videografi. Mari kita cari tau lebih lanjut.


Fotografi

   Fotografi merupakan media komunikasi sangat berkembang pesat pada saat ini yang dimana orang-orang membutuhkan sebuah informasi cepat dan akurat. Sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan komunikasi sebagai alat visual dalam kehidupannya Selepas tahun 1990-an dunia fotografi mulai memasuki era teknologi digital yang merubah budaya kerja di industri. Dari ketergantungan pada kemampuan skill manual manusia berubah menjadi serba komputerisasi (digital). Era analog sedikit demi sedikit telah ditinggalkan karena di era digital kegiatan memotret dan paradigma tentang fotografi sudah bergeser. Dunia fotografi dulu dianggap kegiatan yang sulit dan mahal, namun sekarang relatif murah dan mudah. Teknologi boleh berkembang serta paradigma dapat bergeser, tetapi fungsi dan makna pada karya fotografi tetap penting serta diperlukan dalam Desain Komunikasi Visual. 

    Seiring meningkatnya kebutuhan manusia akan informasi membuat media komunikasi massa memaksa para pelaku pers untuk berlomba-lomba dalam menyajikan sebuah informasi yang akurat dalam memnuhi kebutuhan manusia yang sangat membutuhkan infromasi yang sangat cepat dan akurat. Adanya sebuah foto yang didalamnya sebuah berita menimbulkan ketertarikan pembaca dalam menikamati informasi yang disuguhkan media massa cetak sehingga menimbulkan kesan bagi pembacanya. Untuk mencapai sebuah pesan tertentu, fotografer perlu berinteraksi dan memberi respon pada aspek eksternal yang ada di sekitar lingkungannya.

    Dalam fotografi sendiri ada beberapa teknik dasar yang harus diperhatikan agar hasil foto bisa menarik perhatian seseorang. Beberapa teknik tersebut diantaranya mengenai pengaturan cahaya dan angle atau sudut pengambilan gambar.

Segitiga Exposure

    Segitiga Exposure atau The Triangle Exposure merupakan salah satu teknik dalam pengaturan cahaya di Fotografi. Segitiga Exposure merupakan istilah yang merujuk pada 3 elemen dasar pada Exposure, yaitu aperture, shutter speed dan ISO.

 Aperture adalah seberapa banyak cahaya yang masuk melalui lensa (sangat penting terhadap efek depth of field/bokeh)

Shutter Speed adalah kecepatan waktu aperture terbuka dalam menerima cahaya yang masuk.

ISO adalah tingkat sensitivitas sensor kamera.


    Jadi dapat dilihat apabila kita memakai kamera dan mengatur aperture ke angka rendah seperti F4 ke bawah, maka hasil yang didapatkan akan menjadi lebih bokeh, dengan fokus utama pada objek dan background yang blur. F yang dimaksud ini adalah F-stop dan apabila semakin kecil angka F-stop tersebut maka akan semakin besar bukaan lensa dan sebaliknya.
    Shutter Speed mengatur durasi bukaan jendela sensor ketika menerima paparan cahaya sebelum menutup kembali. Artinya, semakin tinggi shutter speed kalian (seperti 1/500 dan 1/250) maka semakin cepat jendela sensor membuka lalu menutup kembali, dan hasil gambar yang dihasilkan akan lebih tajam.
     ISO adalah tingkat sensitifitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin rendah nilai ISO maka hasil foto akan semakin gelap, sebaliknya nilai ISO semakin tinggi maka semakin terang foto yang dihasilkan. Namun apabila nilai ISO semakin tinggi maka akan menghasilkan gambar yang banyak noise (bintik hitam) pada foto, sedangkan semakin rendah nilai ISO maka akan semakin jernih foto tersebut. Sehingga apabila mengambil gambar, diusahakan untuk mencari cahaya baik buatan ataupun alami (cahaya matahari) untuk tetap mengusahakan nilai ISO yang digunakan tetap rendah.


Videografi

    Videografi adalah media untuk merekam suatu moment/kejadian yang dirangkum dalam sebuah sajian gambar dan suara yang dapat kita nikmati dikemudian hari baik sebagai sebuah kenangan ataupun sebagai bahan kajian untuk mempelajari apa yang sudah/pernah terjadi.


    Pada masa sekarang Videografi sangat banyak digunakan oleh berbagai kalangan, mulai dari hanya mengabadikan momen, membuat iklan, membuat film, dan sebagainya.
  

  Dalam videografi ada beberapa teknik dasar yang harus diperhatikan agar kesan dari hasil video membuat orang yang melihat tertarik untuk melihatnya. Beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah audio, framing, dan pencahayaan.

Audio

    Meskipun kamera umumnya juga dapat digunakan untuk merekam suara, penggunaan microphone terpisah sangat disarankan jika merekam wawancara. Hal ini agar suara orang yang diwawancara dapat terfokus dan suara kebisingan di sekitar dapat diredam dengan baik.

Framing

    Framing adalah bagaimana kita memposisikan objek dalam mengambil gambar dengan menggunakan kamera. Dalam hal ini, kita perlu memilih latar belakang yang menarik dan bebas dari kekacauan serta mempertimbangkan pencahayaan.

Pencahayaan

    Jika sedang berada di dalam ruangan, nyalakan semua lampu dan hindari mengambil gambar menghadap ke pintu atau jendela karena bisa membuat siluet. Sementara jika pengambilan gambar dilakukan di luar ruangan, hindari pencahayaan berlebih. Ketika hari cerah, kita dapat memindahkan subjek ke tempat yang teduh untuk menghindari cahaya yang berlebihan. Selain itu, hindari mengambil gambar pada saat malam hari atau di tempat yang kekurangan cahaya.


Belajar atau Bermain?

    
    Dalam mengambil foto dan membuat video, kita perlu tempat tempat yang sedang banyak dikunjungi atau tempat tempat yang indah untuk lebih memikat perhatian seseorang. Dalam hal ini kita bisa untuk sekalian bermain di tempat yang akan kita kunjungi untuk mengambil foto dan membuat video.
    Kita bisa belajar sambil bermain dalam waktu yang bersama ketika kita mempelajari Fotografi dan Videografi.

    Itulah alasannya mengapa DKV bisa disebut antara belajar dan bermain.

Komentar